Cara Menghitung Kebutuhan Plafon Rumah 100% Akurat

Cara Menghitung Kebutuhan Plafon - Berikut ini bagaimana Menghitung Kebutuhan Plafon  Rumah yang akurat dan pas. Untuk menghitung material keseluruhan plafon rumah yang tepat pastinya perlu diukur terlebih dahulu, agar tidak ada sisa material yang berlebihan.

Pada kesempatan ini Yusazrina akan memberikan pengalaman sekaligus wawasan tentang Plafon rumah khususnya dalam menghitung kebutuhan material. Material plafon yang sering digunakan antara lain kalsiboard, gypsum, grc, triplek, pvc, dan sebagainya.

Sebelumnya kami juga sudah membahas tentang Cat Lisplang GRC, namun untuk topik kali ini kita akan mengulas terkait kebutuhan plafon pada rumah. Yang perlu Anda catat bahwa menghitung kebutuhan plafon yang 100% akurat, dipastikan terlebih dahulu untuk jenis material plafon yang akan dipilih. Karena tiap jenis plafon pastinya berbeda-beda untuk spesifikasi seperti panjang dan lebarnya, jenis plafon apa saja yang sering digunakan oleh pengguna (user). Untuk jenis material plafon pada umumnya dipakai seperti : gypsum, grc, kalsiboard, triplek, kayu, dan pvc.

Simak juga : Cara Menghitung Kebutuhan Plafon PVC

Dari jenis material tersebut memiliki harga dan spesifikasi yang berbeda-beda, untuk itu Anda harus pastikan dan mantapkan dahulu jenis material yang akan digunakan untuk kedepannya. Cara menghitung volume bahan material plafon rumah sangat sederhana karena hanya menggunakan metode perhitungan luas ruangan.

Sebelum memulai menghitung volumenya, hal pertama yang harus dilakukan ialah menentukan secara pasti untuk jenis bahan materialnya terlebih dahulu seperti contohnya : papan plafon dan rangka plafon. Rangka plafon yang paling umum digunakan yaitu hollow galvalum dengan 2 ukuran : 2x4 dan 4x4. Sedangkan papan palfon yang biasa digunakan adalah jenis gypsum.

Berikut ini adalah contoh menghitung volume kebutuhan plafon rumah, untuk rekayasa dalam implementasinya sebuah ruangan dengan ukuran 4x5 meter. Berapakah kebutuhan volume papan gypsum, rangka hollow & list gypsum ?

• Menghitung kebutuhan papan plafon gypsum

Untuk menghitung volume kebutuhan plafon papan gypsum cukup simpel karena ukuran standar gypsum yaitu 1,2 m x 1,4 m. Sehingga luas dari 1 papan adalah 1,2 x 2,4 = 2,88 m2.

Dan apabila Luas dari ruangan ialah 4 x 5 = 20 m2. Maka kebutuhan plafon papan gypsum yaitu 20 / 2,88 = 6,94 lembar = 7 lembar.

• Menghitung kebutuhan rangka hollow

Proses pemasangan rangka hollow dapat dilakukan per 60 cm untuk ukuran memanjang. Sedangkan untuk cross dipasang 3 baris ditengah. Pada dinding terlebih dahulu dipasang rangka mengelilingi ruangan. Seperti gambar berikut :





Untuk rangka di dinding = ( 4 + 5 ) x 2 = 18 m'
Jumlah Rangka per 60 cm = (5 / 0,6  ) = 8 baris, panjang = 8 x 4 m = 32 m'
Jumlah cross rangka hollow 4 x 4 cm = 3 x 5 m = 15 m'

Total untuk kebutuhan rangka hollow galvalumnya = 18 + 32 + 15 = 65 m, Panjang per batang hollow = 4 m. Maka diperlukan rangka hollow sebanyak = 65 / 4 = 16,25 = 17 batang hollow. 

• Menghitung kebutuhan list gypsum

Sampai pada proses menghitung kebutuhan list gypsum, sesuai dengan ukuran ruangan panjang 4 x 5 m sehingga panjang total adalah (4+5) x 2 = 18 m'.

Itulah contoh cara menghitung kebutuhan plafon rumah dengan model standar / umum. Selain material di atas masih dibutuhkan tambahan material seperti : kawat putih untuk menggantung rangka plafon (berfungsi untuk keamanan / penopang).

Pemasangan plafon rumah disarankan dilakukan oleh tukang khusus plafon agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Untuk jasa tukang borongan plafon dihitung harga per m2 termasuk bahan material serta pemasangan. Khusus untuk pemasangan lampu downlight harga dihitung per unit. Sedangkan harga pemasangan list gypsum dihitung per meter.

Demikian artikel yang dapat kami ulas, semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa untuk dibagikan artikel ini kepada kerabat Anda/ yang membutuhkan melalui sosial media Anda. Tetap simak blog Yusazrina karena disini tempatnya informasi dengan topik Semua Tentang GRC dan Bangunan.

Sumber : ilmu proyek